Jumat, 23 Januari 2015

Tips Pengisian LJK

1. Gunakan Pensil 2B
Sebenarnya Sensor Opscan dapat membaca pensil HB sampai 6B atau lebih tinggi lagi tinggal pembacaan Sensor Opscan di-set dipertajam atau sebaliknya. Namun yang namanya Program pasti mempunyai “Standar” pemakaian. Standar yang dipakai di sini adalah Pensil 2B. Yang mana kehitaman/kepekatan pensil 2B itulah yang dipakai. Penghapusan sebenarnya LARANGAN ! (HINDARI PENGHAPUSAN YANG BERULANG-ULANG), maka itu pastikan yang akan dihitamkan sudah merasa benar-benar yakin, kalaupun terjadi kesalahan hapuslah dengan bersih, itu saja penghapusan yang kurang bersih sudah berpengaruh pada LJK dan secara tidak langsung sudah merugikan anda sendiri.
Bagaimana bila memakai pensil selain 2B ?... Bila kita memakai pensil HB kualitas pensil terlalu keras sehingga akan sulit untuk mengarsir LJK dan ini akan menyebabkan kadar karbon (kepekatan/kehitaman) kurang tebal, dan juga bila terlalu ditekan LJK akan rusak (berlubang). Dan jika kita menggunakan pensil 6B, di samping terlalu lunak, mudah patah, pensil ini memiliki ketebalan yang sangat tinggi. Sehingga jika terjadi kesalahan pengisian jika di hapus akan mengotori jawaban yang lain. Hal ini mengakibatkan terjadi dua jawaban. Ingat jawaban yang lebih dari satu otomatis atau “sudah pasti” OpScan/Komputer “mengatakan” salah. Yang pasti anda harus tetap mengisi satu pilihan.

2. Periksa LJK apakah ada yang rusak (MIS / ERROR PRODUK)
Lembar Jawab Komputer adalah buatan manusia, maka manusiawilah bila terjadi cacat produk. Pada LJK terdapat kontrol baris (Timing Mark) dan kontrol kolom (Skunk Mark). Yang disebut dengan kontrol baris yaitu “kotak hitam” segi empat memanjang. Kontrol baris ini harus hitam, jika hilang satu atau hitamnya melewati batas garis LJK (membayang) berarti LJK tersebut rusak . Sedangkan kontrol kolom berwarna hitam (kotak). Pada kontrol kolom ini jangan sekali-kali Anda mencoret, menambah hitaman, atau merusak. Hal tersebut dapat menyebabkan LJK error. Jika Anda menemui LJK yang rusak segeralah minta ganti kepada pengawas. Pada dasarnya pembacaan Opscan berdasar atas titik koordinat horizontal dan vertikal, jika ditarik garis akan ketemu suatu titik. Dan titik inilah yang disebut “titik baca”. Letak titik baca tidak tentu berada di tengah-tengah bulatan, maka jika kita mengisi (mengarsir) LJK tidak penuh bulatannya maka dimungkinkan tidak kena titik baca, sehingga sama saja tidak menjawab (tidak terbaca).
Pada saat mengarsir bulatan pada LJK usahakan penuh satu lingkaran dan kehitaman pensil 2B itulah yang dipakai dan jangan sampai kurang dari lingkaran. Jika melebihi lingkaran “jangan dirisaukan” atau biarkan saja asal tidak menyentuh lingkaran lainnya.
INGAT !!! Hitamnya/Kepekatan/Kehitaman 2B yang dipakai. Jangan sampai anda meskipun memakai pensil 2B tetapi cara menghitamkan tidak hitam pekat akan bisa menyebabkan tidak terbaca.

3. Bagaimana Jika LJK terlipat, sobek atau kumal ?
Karena sensor Opscan sangat tipis ± 0,5 mm dan sangat sensitif maka pada LJK yang terlipat atau kumal sangat mudah tersangkut pada sensor, sehingga LJK akan terjepit. Hal ini menyebabkan berhentinya OpScan dan kertas yang terjepit ini jika ditarik besar kemungkinannya sobek dan akan memperlambat proses pengoreksian LJK dan juga sudah berubahnya presisi titik baca ljk itu sendiri.

4. Pengisian Nama Peserta dan Nomor Peserta
Pada Tes Uji Coba maupun Tes yang Sebenarnya cara pengisian Nama dan Nomor Tes “Wajib” sama dan Konsisten bila ada beberapa LJK Tes Hari Pertama, Kedua dan Ketiga. Dikarenakan Operator Opscan akan menggabungkan data tersebut berdasar Nomer Peserta dan Nama.



~MEDIA SCANTER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar